FF Boy In (Wrong) Love



Tittle        : Boy In (Wrong) Luv .
Author      : Zhi Hui
Genre        : YAOI, Romance, Sad, Friendship, OCC Absurd Story(?)
Cast          : -All BTS Member ( Bangtan Boys)
Rating       : 15+
Length      : Chaptered

Note         : YAOI ! Yang ga suka YAOI harap menjauh dari FF satu ini No Bash! OCC, Full of Typo, Aneh, Absurd, Ga Nyambung. Harap tinggalkan komentar demi membantu saya dalam menyelesaikan FF ini ^^ Happy Reading

“Woi, bangun woi!” anak berambut hitam berkata seraya menepuk – menepuk pipi seorang anak laki – laki berambut hitam gelap yang tengah tertidur dilapangan beralaskan semen/? Tepatnya lapangan basket.

“Apaan sih, ganggu gua tidur aja lo” mata sipitnya memaksa terbuka untuk mendapati siapa orang yang berani mengganggu tidurnya. “Elo kook, ganggu gua aja. Main aja dulu sana sama Hoseok hyung” anak laki – laki menjawab tepukkan dari seorang anak bernama ‘Jongkook’ itu mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang dan menutup wajahnya dengan topi, pasti ia melanjutkan tidurnya.


“Udah mau gelap Jimin hyung, pulang yok. Atau lo gue tinggalin disini sama tante – tante yang suka hinggap dipohon – pohon sekitar sini.. Hiiiiii” jawab Jongkook kepada seorang anak yang bernama ‘Jimin’ itu dan langsung sambil memasang ekspresi bergindik ‘ngeri
’ 

Anak laki – laki itu mengangkat topi yang menutupi wajahnya dan langsung memasang wajah datar terhadap Jongkook “Ck, lo nakuttin gua, iye iye gua bangun nih” dengan terpaksa ia membangkitkan tubuhnya yang penat sehabis bermain basket kurang lebih 3 jam. 

“Haha lo jim, penakut amat jadi orang.” Kata seorang anak laki – laki yang bernama ‘Hoseok’ itu sambil berjalan meninggalkan Jimin dan Jongkook yang tertinggal tak jauh dibelakangnya sambil melantun – lantunkan bola basket tanpa melihat kebelakang. 

“Diem lo Seok, kalau itu bola ada ditangan gua udah gua lempar ke kepala lo” mendengar kata – kata Jimin yang menurutnya kekanak – kanakkan itu dengan suaranya yang belum matang seperti  Jongkook membuat Hoseok nyengir dan tertawa terbahak – bahak.
Kenapa Hoseok berpikir begitu? Karena Jimin dan  Jongkook itu beda usia 2 tahun, suara Jongkook lebih berat dibandingkan Jimin ckck.. 

“Udah Jimin hyung udah, Hoseok hyung juga kalian berdua berantem mulu” Jongkook berusaha menghentikan adu mulut diantara mereka tapi yang ada situasi semakin parah, Jimin dan Hoseok malah kejar – kejaran sampai akhirnya Jimin sampai ditempat tujuannya.

Ya.. Rumah.

***

Senin,
Ditetapkan sebagai hari pertama disetiap minggunya, hari dimana orang – orang memulai segala sesuatunya, kesibukkan mereka juga kembali dimulai setelah liburan dihari Minggu. Mereka yang menyandang status sebagai seorang ‘Pekerja mencari Uang’ mau tak mau harus bangkit dari tempat tidurnya memulai hari dengan mandi, berpakaian rapi, dan sarapan pagi dan berangkat pukul 07.30. Dan saat pulang kerumah tidak ditentukan kapan tapi rata – rata jam 4 atau 5 sore mereka telah berada dirumah, tapi tidak bagi mereka yang lembur hingga larut malam.

Tapi,

Tidak semua ‘Pekerja’ melakukan rutinitas seperti itu dari hari Senin hingga Minggunya, mereka yang ‘kelas bawah’ boleh seenaknya saja tanpa memikirkan waktu tergantung apa mereka berusaha sendiri atau dipekerjakan.

Tidak… 

Maksudku bukan budak.. Kalian harus berpikir sangat luas dengan ini, kalau tidak bisa salah kaprah(?)

Tak hanya mereka berlaku seperti itu

Mereka yang menyandang status sebagai seorang ‘Pelajar’ juga berutinitas semacam itu dari TK sampai bangku Kuliah tapi bukan sebagai pencari Uang melainkan ‘Ilmu’. Bagi mereka yang tidak mampu mau tak mau harus ikut membantu kedua orang tua atau berdiam diri dirumah bermain dengan teman – teman disekitarnya.

Hidup itu adil, tapi kebanyakan mereka yang tak mengerti akan ‘Hidup yang sebenarnya’ selalu berkata bahwa ‘Hidup dan Dunia itu tidak Adil’ . Lalu bagaimana hidup yang adil itu?

Disebuah salah satu Sekolah di Korea Selatan, tak bisa disebutkan nama dan lokasi tapi kalian akan menemukannya sendiri. Author sengaja merahasiakannya atau tidak menyebutkan karena ini tidak penting hehe…

Unggulan dari sekolah ini sendiri adalah Basket dan Sepak Bola, rata – rata sekolah ini menjadi sekolah idaman para siswa laki – laki, tak banyak anak perempuan minat akan sekolah ini. Aneh ya ckck..

***

“Jimin, lo udah siap belum ngerjain Pr Matematika?” tanya teman sebangku ‘Jimin’ yang menggaruk – garuk kepala yang tidak gatal sambil melihat soal Matematika yang ‘Rumit’ tepat berada diatas mejanya.

Oooh..

Ternyata itu Hoseok, rupanya mereka telah berbaikkan.

Tidak…

Sebelumnya mereka telah ribut adu mulut seperti anak perempuan –-‘ 

“Pr Matematika? Kapan ada pr matematika?” jawab Jimin tanpa menoleh kearah Hoseok yang kebingungan, Jimin lebih tertarik kepada Komiknya itu dibandingkan teman sebangkunya. Ia pun mengatur topinya dan sekali lagi, dia tidak melihat kearah Hoseok yang berbicara 

Tak lama kemudian serene bertanda ‘jam pelajaran pertama akan dimulai’ telah terdengar, Hoseok pun histeris dan langsung mencari – cari orang yang mau berbaik hati ‘meminjamkan’ Pr Matematika kepada dirinya, sementara Jimin tak mengalihkan pandangannya terhadap Komik yang ia baca.

***
Pelajaran pertama pun telah usai, kini masuk pelajaran kedua. Ya… MATEMATIKA! Pelajaran yang bikin kepala para pelajar menjadi panas mau meledak gara – gara tak menyukai pelajaran ini. 

Lebih parah lagi jika pelajaran ini diajarkan oleh ‘Guru Killer’, tapi beruntung sekali jika kelas XII E ini diajarkan oleh guru yang tidak ‘Killer’(?), gurunya sih biasa – biasa aja tapi kalau sudah diluar batas maka kelas ini akan langsung memanas dan siapa pun tidak akan pernah mau berada disini mendengar ceramah panjangnya.

“Jimin!! Akhirnya PR Matematika gue udah siap!! Lo ga mau apa ngerjain sebelum Pak Oh masuk?” Walaupun mereka sering bertengkar hanya karena hal – hal sepele dan beradu mulut tapi mereka tetap kompak dan saling membantu tapi tidak dengan makanan ==’ 

Hoseok takut pipi Jimin semakin Chubby, Ya.. Jimin kalau makan banyak larinya ke Pipi(?)

Tetap saja, Jimin masih berkutat pada ‘Komik Bodohnya’ Hoseok kesal akan yang satu ini.

“Sudahlah Seok, urusi saja urusan lo jangan ganggu gua” Jimin menyingkirkan buku Matematika itu dihadapannya.

“Terserah lo aja dah Jim”

“Selamat Pagi anak – anak, kumpulkan PR Matematika kalian langsung dihadapan meja saya sekarang juga!” Pak Oh masuk begitu saja dan langsung memerintah padahal belum duduk dibangkunya, bisa dibayangkan seberapa cepat kata – katanya pagi ini.

Spontan siswa siswi kelas tersebut langsung kedepan dan meletakkan PR Matematikanya diatas Meja Pak Oh. Pak Oh pun langsung menghitung jumlah buku dan …

“Setelah bapak Cek dan menghitung jumlah semua buku yang terkumpul disini hanya ada 29 buku, siapa diantara kalian yang tidak membuat PR!?” Suara lantang Pak Oh langsung membuat anak – anak heboh dan berbisik – bisik tak jelas, sepertinya seisi kelas sudah tau siapa ‘Pelakunya’

“Jimin, lo masih santai aja padahal Pak Oh udah marah – marah gitu dan lo masih membaca Komik Bodoh ini?!” Bisikkan hanya sebuah bisikkan tapi terdengar menusuk, bukan karena apa – apa tapi Jung Hoseok telah menyebut sebuah kata yaitu ‘Komik Bodoh’ membuat wajah Jimin menjadi Panas.

Seisi kelas pun langsung melihat kearah anak yang tak membuat Pr Matematika itu dan …

“PARK JIMIN! LAGI – LAGI KAU TIDAK MEMBUAT PR? KELUAR DARI KELAS SEKARANG JUGA!!”

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "FF Boy In (Wrong) Love "

Post a Comment